Memelihara hewan memang menjadi kesenangan tersendiri bagi sebagian orang. Mulai dari hewan-hewan yang memang pantas dipelihara, sampai yang benar-benar tak disangka akan dipelihara. Hewan yang dijadikan peliharaan umumnya merupakan hewan yang jinak sehingga aman untuk dipelihara, seperti anjing (tergantung jenis), kucing, dan kelinci. Namun, tak jarang pula orang yang mengangkat hewan buas untuk dijadikan peliharaan, semisal ular, biawak, musang, buaya, tarantula, kalajengking, macan, dsb. Selain daripada penilaian mengenai lazim atau tidaknya hewan yang dipelihara, kita mengenal tentang “legal” dan “ilegal”. Legal, atau sah menurut undang-undang, merupakan ketentuan menyangkut suatu perihal yang diperbolehkan, diizinkan atas nama hukum. Ilegal, atau tidak sah menurut undang-undang, merupakan ketentuan menyangkut suatu perihal yang tidak diperbolehkan, dilarang atas nama hukum. Dalam kaitannya dengan hewan peliharaan, pemerintah tentu telah mengaturnya, sebagaimana membuat daftar hewan-hewan langka dan menetapkannya sebagai hewan yang dilindungi: dilarang untuk diburu, diperjualbelikan, atau dipelihara. Selain daripada itu, pelarangan memelihara hewan juga merupakan langkah pemerintah dalam mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh hewan: Flu Burung. Dalam upaya pencegahan penyakit Flu Burung, sepertinya pemerintah lebih mengatur tentang bagaimana cara pemeliharaan yang baik terhadap hewan-hewan (unggas) yang berpotensi menimbulkan penyakit itu – diketahui dengan banyaknya sosialisasi atau penyuluhan yang telah dilakukan – daripada harus melarang sepenuhnya pemeliharaan hewan tersebut.

Salah satu kecenderungan seseorang memutuskan untuk menghadirkan hewan peliharaan ke dalam rumahnya adalah karena alasan kesenangan, bahkan kecintaan terhadap hewan tersebut. Senang dalam artian memelihara hewan terpilih – biasanya dengan alasan lucu, menggemaskan – dari jenis tertentu yang sekiranya akan memberi dampak positif berupa perasaan senang, bahagia, gembira, seru, atau apapun itu yang sekiranya mengandung nada kepuasan. Kita dapat mengambil contoh seorang yang merawat aquarium – tentunya dengan isian, ikan – yang menganggap bahwa dengan melihat ikan atau ikan-ikan yang berenang-renang seputar aquarium mampu menghilangkan, atau setidaknya mengurangi stres. Pendapat demikian nyatanya juga senada dengan para pemelihara burung kicau, atau bahkan mungkin dari semua pelaku pemelihara hewan lainnya. Hewan peliharaan ialah semacam obat bagi pikiran yang pening. Kemudian cinta, dengan pengertian bahwa hewan yang dipelihara mendapat tempat yang istimewa dari sang pemelihara. Bukan lagi mengenai lucu maupun menggemaskan, atau bahkan sekedar keseruan. Kecintaan terhadap hewan adalah semacam ikatan – yang kemungkinan juga berawal dari kesenangan. Dalam hal ini kita dapat menolehkan mata kepada para pencinta anjing, atau kucing, yang tak jarang dengan penuh kesadaran mengangkat, merawat, memberi kesempatan pada hewan yang hidup menggelandang atau yang berada di penampungan – yang barang tentu jauh dari kesan cantik, apalagi lucu nan menggemaskan – hidup bersama mereka untuk kemungkinan memeroleh kasih sayang dan penghidupan yang lebih baik.

Memelihara hewan sebab mendatangkan keuntungan merupakan alasan lain bagi sebagian orang. Dalam hal ini kita bukan sedang berbicara mengenai mitos: hewan pembawa hoki. Akan tetapi keuntungan dalam kaitannya dengan jual-beli. Urusan uang memang jarang dikesampingkan, bagi sebagian besar orang, itulah yang paling utama. Bisnis jual-beli hewan memang terasa menggairahkan. Untuk satu jenis hewan tertentu, harga bisa selangit. Maka tak sedikit orang yang menjadikan hewan peliharaan sebagai lambang daripada kemapanan – tentu hal demikian bukanlah sesuatu yang merugikan bagi para pelaku usaha hewan. Kata pemelihara dirasa kurang cocok disematkan bagi para pelaku usaha hewan ini. Mungkin sebutan yang tepat ialah; peternak, pengepul, atau penyalur, tergantung apa yang mereka lakukan terhadap hewan-hewan tersebut. Belum lagi mereka yang membuka toko aneka keperluan hewan peliharaan, juga penyedia jasa perawatan, penitipan, konsultasi kesehatan, hingga pengobatan hewan adalah juga para pembisnis hewan.

Tidak semua pembisnis hewan yang meneguhkan prinsip untung dan rugi sedari awal. Sebagian dari mereka memulainya dari kesenangan memelihara hewan, lalu kemudian mendadak dibisniskan. Dari yang semula hanya kesenangan, berkembang jadi mata pencaharian. Hewan kesayangan beranak-pinak dengan membludak hingga akhirnya diputuskan untuk dijual. Kesulitan dalam mencari tempat penitipan bagi hewan kesayangan memberikan seseorang ide untuk membuka jasa penitipan hewan. Kesenangan atau kegemaran memang kerap menampilkan peluang bisnis yang menjanjikan bagi orang cakap membacanya.

Memelihara tentu saja berarti merawat, dan merawat hewan bukanlah perihal yang patut disepelekan. Hewan jugalah makhluk hidup yang mesti diperhatikan. Dimulai dari tempat tinggal (kandang), makanan, perawatan, hingga perhatian. Membersihkan kandang secara rutin demi menjaga hewan terhindar dari virus penyakit. Hewan yang menempati kandang yang bersih akan senantiasa sehat. Pemberian pakan yang sehat dan sesuai secara teratur kepada hewan adalah suatu kewajiban dalam memelihara hewan. Melakukan perawatan terhadap hewan sejatinya dapat dilakukan di rumah tanpa harus datang ke salon hewan. Namun, jika menghendaki kepraktisan atau untuk hasil yang lebih maksimal, maka salon hewanlah solusinya. Jika hewan peliharaan sakit, tentu sudah menjadi tanggung jawab bagi sang pemelihara untuk mengobatinya. Namun, untuk menghindari kesalahan dalam penanganannya, membawa hewan peliharaan yang sakit tersebut ke klinik hewan adalah keputusan yang bijak. Kemudian, hewan peliharaan juga memerlukan perhatian. Memang, dari apa yang sudah disebutkan sebelumnya merupakan bentuk daripada perhatian itu sendiri. Namun, perhatian yang dimaksudkan di sini ialah rasa kasih sayang. Kebutuhan lahir bukanlah satu-satunya hal yang harus penuhi, melainkan juga batin. Dan semua bukan hanya tentang manusia saja. Kasih sayang ialah semacam nafas baru bagi setiap makhluk. Untuk itu, memberi perhatian kepada hewan peliharaan dengan rasa kasih sayang merupakan hal yang tak kalah penting dalam memelihara hewan. Jadi mulai saat ini, pastikan bahwa hewan peliharaan Anda, terpelihara.

Jakarta,  Mei 2017

Tinggalkan komentar