​Kata lebih tajam dari pedang. Kata lebih rimbun dari hutan. Kata lebih dalam dari lautan. Dan Kata, lebih abadi dari belulang.

Menulis adalah merekam, dan membacanya ialah memutar kembali rekaman itu. “Orang yang tidak dapat mengambil pelajaran dari masa tiga ribu tahun, hidup tanpa memanfaatkan akalnya.” (Goethe [Dunia Shopie – Jostein Gaarder]). Lalu, bagaimana untuk kita bisa mengambil pelajaran? Yaitu dengan membaca tulisan – sejarah. Peradaban dibangun lewat tulisan. Tulisan-tulisan yang mampu menggerakkan peradaban merupakan manifestasi dari para pemikir besar. Jika saja orang-orang yang berpikir itu tidak pernah menulis, tidak dapat dibayangkan apa yang akan terjadi terhadap kehidupan ini, mungkin peradaban akan berjalan begitu lamban. Namun, tak perlulah kita mendongakkan kepala kepada para pemikir besar yang telah banyak memberikan kontribusi lewat tulisan-tulisannya, sehingga memunculkan perasaan rendah diri, menciutkan nyali, kemudian urung untuk menulis.

Bercermin kepada tulisan-tulisan yang bagus dan berkualitas memang sangat diperlukan agar tulisan yang kita hasilkan menjadi bagus dan berkualitas pula. Akan tetapi, hendaknya memulai untuk menulis dijadikan modal yang utama, sebab bagaimana kita bisa membandingkan tulisan kita dengan tulisan-tulisan dari penulis lain, sedang kita sendiri belum menghasilkan tulisan – memulai untuk menulis saja belum. Lalu, modal yang lebih utama dari yang utama adalah memiliki keinginan untuk menulis, disertakan pula dengan banyak membaca sebagai penggenap. Seorang yang gemar membaca belum tentu bisa menulis, apalagi orang yang tidak gemar membaca. Maka untuk menjadi seorang penulis, milikilah keinginan untuk menulis, perbanyaklah membaca, dan mulailah menulis, baru setelah itu bandingkan dengan tulisan-tulisan dari penulis lain.

Menghasilkan sebuah tulisan yang bagus dan berkualitas tidak dapat diperoleh secara instan. Dibutuhkan lebih banyak jam terbang dan usaha demi mengembangkannya. Menulis memang tidak mudah, sebab menulis merupakan upaya dalam mencipta. Untuk itu, jadikanlah diri pribadi terbiasa untuk menulis. Semakin banyak menulis membantu mengembangkan kemampuan kita, sehingga tulisan yang dihasilkan menjadi lebih baik dan berkualitas, lagi. Dibutuhkan lebih banyak latihan demi mengembangkan kemampuan tersebut, dan diperlukan lebih banyak bahan bacaan untuk mengembangkan isi dari tulisan yang akan dihasilkan.

Dengan memiliki keinginan menulis, kita jadi membaca. Dengan membaca, kita dapat mengembangkan isi dari tulisan menjadi lebih bagus dan berkualitas. Lalu, lewat tulisan yang kita hasilkan, orang lain jadi mengenal kita. Akan menjadi kepuasan tersendiri apabila ide pikiran dan gagasan yang kita tuangkan dalam tulisan kita dibaca oleh (banyak) orang lain – terlebih jika kita jadi dikenal, terkenal, #ngarep. Maka dari itu, milikilah keinginan untuk menulis dan mulailah menulis! Rekam ide pikiran dan gagasan lewat tulisan untuk kemungkinan rekaman tersebut akan diputar lagi, lagi, dan terus oleh orang-orang yang membacanya. Maka, MENULISLAH!

Tangerang Selatan, 2017

Tinggalkan komentar